Kecombrang dikenal sebagai sayuran dengan rasa dan aroma yang khas. Tidak hanya itu, kecombrang juga dapat memberikan segudang manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Mari cari tahu lebih lanjut dalam pembasahan berikut ini.
Kecombrang sebenarnya termasuk dalam kelompok Zingiberaceae, yang berarti masih satu keluarga dengan jahe. Berbeda dengan jahe yang kerap dimanfaatkan sebagai obat herbal, sejauh ini kecombrang masih lebih dikenal sebagai sayuran yang kerap diolah menjadi masakan tradisional.
Berkat kandungan nutrisinya, ada beberapa manfaat kecombrang untuk kesehatan, yaitu:
- Mencegah penyakit kronis
Kecombrang dipercaya mampu mencegah terjadinya penyakit kronis, seperti diabetes, penyakit jantung, hipertensi, dan penyakit neurodegeneratif misalnya penyakit Alzheimer.
Kemampuan ini diperoleh dari senyawa alami yang melimpah dalam kecombrang, yaitu flavonoid dan fenolik. Senyawa tersebut memiliki sifat antioksidan, sehingga mampu mencegah bahaya radikal bebas yang menjadi penyebab terjadinya berbagai penyakit kronis.
- Menjaga kadar gula darah tetap stabil
Bagi penderita prediabetes atau diabetes, Anda dapat mengonsumsi tanaman rempah ini. Pasalnya, kecombrang bersifat antihiperglikemik sehingga mampu memperlambat penyerapan karbohidrat dan gula di usus.
Dengan begitu, risiko terjadinya lonjakan gula darah setelah makan dapat dihindari dan kadar gula darah bisa tetap stabil.
- Mencegah hiperurisemia
Hiperurisemia adalah istilah medis dari tingginya kadar asam urat dalam tubuh. Manfaat kecombrang dalam mencegah hiperurisemia diperoleh dari berbagai senyawa alami di dalamnya, yaitu flavonoid, polifenol, dan saponin, yang mampu mengontrol produksi asam urat berlebih.
- Mencegah peradangan
Manfaat kecombrang dalam mencegah peradangan atau inflamasi diperoleh dari senyawa alami terpenoid dan flavonoid. Kedua senyawa ini diketahui memiliki sifat antiinflamasi yang dapat menghambat kerja enzim pemicu peradangan.
- Mencegah kanker
Banyak penelitian yang mengungkapkan bahwa senyawa alami dalam kecombrang mampu melawan dan menghambat pertumbuhan sel kanker dalam tubuh.
Meski begitu, sebagian besar penelitian tersebut baru dilakukan pada hewan sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menguji efektivitas kecombrang dalam mencegah kanker pada manusia.